VIVAnews - Sebuah pesawat komersil di Kolombia pecah menjadi tiga bagian, Senin dini hari waktu setempat (siang WIB). Namun, ajaibnya, dari 131 penumpang dan awak pesawat, hanya satu orang yang tewas.

Menurut pihak berwenang Kolombia, pesawat Boeing 737 itu milik maskapai penerbangan Aires. Kecelakaan terjadi saat pesawat akan mendarat di bandara Pulau San Andres, Kepulauan Karibia, pada pukul 1.49 Senin dini hari waktu setempat setelah terbang dari Kota Bogota. 

Kolonel David Barrero dari Angkatan Udara Kolombia mengungkapkan bahwa, berdasarkan penyelidikan sementara, kecelakaan itu diduga akibat sambaran petir pada tubuh pesawat. Selain itu, bisa juga akibat tekanan angin.

Ketika itu, pesawat membawa 125 penumpang dan enam awak. Namun, kendati pesawat pecah menjadi tiga bagian, kecelakaan itu hanya menewaskan satu penumpang.

Pria berusia 68 tahun itu tewas kemungkinan akibat serangan jantung. Menurut keterangan sejumlah penumpang, pesawat saat itu terbang dalam keadaan baik dan menjalani prosedur pendaratan secara normal.

Namun, saat itu sedang turun hujan. Tak lama kemudian mereka merasakan dentuman keras begitu pesawat menyentuh landasan sehingga akhirnya terbelah tiga. Tim pemadam langsung sigap melakukan pemadaman dan evakuasi para penumpang serta awak.

Melihat hanya satu korban tewas, dokter rumah sakit setempat sangat terpukau. Apalagi hanya ada empat orang yang luka berat, sedangkan yang lain luka ringan. "Ini luar biasa, Untuk kecelakaan sefatal itu, biasanya ada banyak korban," kata Robert Sanchez, direktur rumah sakit di San Andres.

Sementara itu, pihak berwenang memuji ketrampilan pilot dalam mengendalikan pesawat di tengah cuaca buruk. "Kelihaian pilot membuat pesawat tidak sampai menabrak bandara," kata Barrero. (Associated Press)
• VIVAnews
VIVAnews - Usai sudah karir Valentino Rossi bersama tim Yamaha. The Doctor -julukan Rossi- akhirnya berpindah ke tim asal tanah kelahirannya Italia, Ducati.

Kepastian hengkangnya Rossi diumumkan pasca MotoGP di Brno, Ceko, Minggu 15 Agustus 2010. Rossi akan mengganti posisi Casey Stoner yang pindah ke Honda.

Ada beberapa spekulasi yang menyebut alasan Rossi pindah. Salah satunya adalah rivalitas antara dirinya dengan Jorge Lorenzo. Meski tidak secara langsung membantah, Rossi menyatakan Yamaha 'sudah punya pembalap hebat'.

"Situasi di Yamaha sudah banyak berubah sejak 2004. Sekarang M1 (motor terbaru Yamaha) merupakan motor tercepat di MotoGP," kata Rossi seperti dikutip dari situs resmi MotoGP, Senin 16 Agustus 2010.

"Yamaha sudah punya pembalap hebat, jadi nampaknya mereka tidak butuh saya lagi," tambah Rossi.

Kepindahan ke Ducati ternyata juga sudah dinanti The Doctor. Sebab dari awal juara dunia 2009 ini menyatakan ingin pindah. Kalau saat itu Yamaha menolak keinginannya untuk pindah, Rossi menyatakan akan merasa sedih.

"Hanya Honda (mantan timnya di tahun 2002) yang pernah mengatakan tidak padaku. Tapi hubungan itu berbeda dengan hubunganku dengan Yamaha," ujar Rossi.

Bersama Ducati, Rossi menjalin kerjasama selama dua tahun. Ada rona gembira ketika Rossi membicarakan tim barunya ini. Terutama karena bersatunya dua darah Italia satu tim.

"Saya rasa rider Italia di atas motor Italia akan terasa hebat untuk penggemar dari Italia. Akan ada banyak penggemar yang akan menyoraki kami," kata Rossi.
• VIVAnews
 VIVAnews - Karena gaji dan uang muka kontrak masih belum diterima, sejumlah pemain Persebaya Surabaya mengadu ke Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Surabaya, Senin Agustus 2010.

Didampingi pelatih, Rudy William Keeltjes sejumlah pemain, Taufiq, Korinus Fingkrew, Deni Marcel dan Wijay mendatangi kantor KONI Surabaya. Mereka, menanyakan kenapa hingga saat ini belum menerima haknya. Mereka juga meminta menejemen klub segera menyelesaikannya. Kedatangan sejumlah pemain itu diterima Ketua Umum KONI Surabaya, Heroe Poernomohadi dan pengurus lainnya.

"Kami bingung dengan sikap pengurus yang tidak pernah jelas. Beberapa kali dihubungi, tidak ada kepastian kapan gaji pemain segera dilunasi," kata Rudy Keeljtes.

Sebelumnya, sejumlah pemain sempat mendatangi DPRD Surabaya untuk mengadukan masalah yang dihadapi. Namun, upaya itu sia-sia karena para wakil rakyat tengah mengikuti rapat paripurna.

Sementara, Heroe Poernomohadi mengaku prihatin dengan masalah yang dihadapi pemain Persebaya. Namun, pihaknya mengatakan tidak bisa berbuat banyak dengan masalah itu.

"Kami tidak punya wewenang. Ini urusan internal pemain dengan Persebaya," kata Heroe.

Hingga saat ini Persebaya belum memberi konfirmasi soal keterlambatan pembayaran tunggakan gaji dan uang muka kontrak pemain.

Terpisah, Wali Kota Surabaya Bambang Dwi Hartono menegaskan pembayaran honor pemain bukan wewenang pemkot. "Itu bukan wewenang pemkot, karena dana bantuan APBD untuk Pengcab PSSI Surabaya sudah disalurkan melalui KONI Surabaya," katanya.

Untuk diketahui, KONI Surabaya hingga kini belum mencairkan dana pembinaan triwulan ketiga sebesar Rp4 miliar kepada Pengcab PSSI Surabaya. Itu karena adanya dualisme kepengurusan di tubuh organisasi sepak bola tersebut.